Jual Jas Laboratorium yang Tersedia di Toko Perlengkapan Laboratorium

Model-model Jas Laboratorium yang Tersedia di Toko Perlengkapan Laboratorium

Jas laboratorium

Jas Laboratorium termasuk salah satu jenis alat pelindung diri atau APD. Ketika melakukan kegiatan atau bekerja di laboratorium, maka jas lab menjadi wajib untuk dikenakan. Jas lab akan melindungi Anda dari berbagai risiko yang terjadi selama bekerja di laboratorium. Misalnya melindungi dari adanya risiko terkena bahan kimia berbahaya, risiko kontak dengan zat kimia yang berbahaya, dan lainnya.

Jas lab tidak hanya dipakai oleh analis dan dapat dibeli melalui jual jas laboratorium. Namun, siapa saja yang melakukan kegiatan di laboratorium harus memakainya. Umumnya, kepala laboratorium secara tegas akan memberikan perintah untuk memakai jas lab selama di laboratorium. Sebab jas lab menjadi perlengkapan dasar yang sangat penting untuk dipakai di laboratorium.

Alasan Harus Memakai Jas Lab

Mengapa harus memakai jas laboratorium? Pertanyaan tersebut secara mendasar sudah terjawab sebelumnya. Namun, untuk lebih lengkapnya Anda dapat menyimak beberapa alasan lainnya berikut ini:

  1. Mencegah Terjadinya Kontaminasi

Analis yang bekerja di laboratorium harus memakai jas lab untuk mencegah kontaminasi yang secara tidak disadari terbawa oleh pakaian. Anda yang baru saja berada di luar laboratorium memiliki kemungkinan membawa kontaminan. Sehingga ketika Anda memakai jas lab selama bekerja di laboratorium, maka akan meminimalkan risiko kontaminasi silang.

  1. Menunjukkan Profesionalisme Bekerja di Laboratorium

Sebagai seorang analis yang bekerja di laboratorium, Anda harus bekerja secara profesional. Sisi profesionalisme dalam bekerja tidak hanya ditunjukkan dari keterampilan dan kepandaian ketika menganalisis. Namun, ditunjukkan juga dengan memakai jas laboratorium kimia setiap kali bekerja di laboratorium tersebut. Jas lab tersebut juga menunjukkan identitas Anda sebagai analis laboratorium. Sama halnya seperti seorang dokter yang memakai jas dokter.

  1. Melindungi dari Cairan Kimia

Tidak menutup kemungkinan ketika bekerja di laboratorium, Anda akan bersinggungan dengan bahan kimia. Dengan memakai jas lab, maka dapat melindungi dari risiko terkena cairan kimia yang berbahaya. Sebab jika cairan kimia mengenai bagian kulit Anda, maka akan berbahaya.

Fungsi dari Memakai Jas Lab

Selain bermanfaat, jas lab juga memiliki fungsi yang disesuaikan dengan kegiatan analis di laboratorium. Tentu saja jenis laboratorium ada banyak seperti laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium pangan, laboratorium gizi, laboratorium pertanian, maupun laboratorium kesehatan. Berikut ini adalah fungsi jas laboratorium yang harus Anda ketahui:

  1. Melindungi Pakaian dari Noda Selama Bekerja di Laboratorium

Fungsi pertama adalah jas lab akan melindungi pakaian yang Anda pakai dari noda. Jenis noda yang dimaksud dapat berupa cairan kimia. Sebab biasanya ketika ada cairan kimia yang tidak sengaja terkena di kain, maka akan meninggalkan bekas noda.

  1. Melindungi dari Percikan Api

Fungsi kedua adalah untuk melindungi Anda dari kemungkinan terjadinya percikan api ketika bekerja di laboratorium. Model jas lab dibuat sengaja longgar agar ketika terjadi percikan api yang mengenai jas lab, Anda dapat langsung melepas jas lab tersebut. Sehingga perlu diperhatikan juga Anda tidak perlu mengecilkan ukuran jas lab atau mengubah ukurannya agar sesuai dengan tubuh Anda. Sebab model jas lab sudah dibuat sesuai dengan fungsinya.

  1. Menjadi Alat Keselamatan di Laboratorium

Fungsi ketiga adalah menjadi alat keselamatan selama Anda bekerja di laboratorium. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa jas lab termasuk dari alat perlindungan diri. Sehingga jangan sampai mengabaikan aturan untuk tidak memakai jas lab ketika berada di laboratorium.

Cara Menggunakan Jas Lab yang Benar

Jas lab harus digunakan secara benar agar fungsinya dapat bekerja dengan baik. Cara menggunakannya tentu sedikit berbeda di antara analis wanita dan analis pria. Simak penjelasan cara menggunakan jas laboratorium yang benar berikut ini:

  1. Cara Menggunakan Jas Lab untuk Analis Wanita

Jika Anda adalah analis wanita berjilbab, maka pastikan jilbab yang Anda pakai dimasukkan ke bagian dalam jas lab. Jangan sampai ada bagian jilbab yang terjuntai keluar dari jas lab. Kemudian kancing jas lab dengan benar.

Jika Anda adalah analis wanita tanpa jilbab, maka pastikan rambut Anda tidak tergerai begitu saja jika memiliki rambut panjang. Pastikan Anda mengikat rambut tersebut dengan baik seperti model ekor kuda. Namun, jika Anda memiliki rambut pendek, maka tidak perlu mengikat rambut.

  1. Cara Menggunakan Jas Lab untuk Analis Pria

Jika Anda adalah analis pria, maka pastikan jas lab telah dikancing semua secara sempurna. Kemudian pastikan rambut tidak mengganggu selama Anda memakai jas lab. Jika ada pria berambut panjang, maka cara menggunakan jas lab seperti pada analis wanita berambut panjang.

Model-model Jas Lab Terbaru

Sekilas ketika Anda memperhatikan model jas lab satu dengan lainnya terlihat sama. Namun, ternyata terdapat perbedaan model jas laboratorium terbaru seperti berikut ini untuk Anda simak:

  1. Model Jas Lab Panjang Selutut Kaki

Model jas lab panjang ini memiliki ukuran lengan yang panjang hingga pergelangan tangan dan juga panjang ke bawah hingga selutut kaki. Umumnya, panjang yang dimiliki ukurannya antara 36 hingga 42 inchi. Ketika dipakai, maka model Jas Laboratorium panjang ini akan mencapai lutut dari analis yang memakainya.

  1. Model Jas Lab Lengan Pendek

Model jas lab lengan pendek memiliki ukuran panjang ¾. Ada juga jas lab yang memiliki model lengan pendek yang dapat diperoleh melalui produsen jual jas laboratorium terdekat. Umumnya, model jas lab lengan pendek dipakai oleh analis yang bekerja atau bersinggungan dengan cairan atau zat-zat kimia.

  1. Model Jas Lab Pendek

Model jas lab pendek ini memiliki lengan yang panjang ada juga jas laboratorium anak. Namun, untuk ukuran ke bawahnya pendek di atas lutut kaki. Umumnya, panjang yang dimiliki sekitar 28 hingga 35 inchi.

  1. Model Jaket Lab

Ada pula jaket lab. Model ini memiliki lengan pendek dan ukuran panjang ke bawah yang juga di atas lutut kaki. Model dari jas lab seperti jaket atau blazer. Terdapat pula zipper untuk menutupi pakaian bagian dalam.

  1. Model Jas Konsultasi

Ada juga jas konsultasi yang biasa dipakai oleh dokter. Model jas konsultasi ini lebih terlihat stylish. Selain itu, membuat ahli medis wanita menjadi menampilkan kesan feminism ketika memakai model jas konsultasi.

Material Pembuatan Jas Lab

Tidak semua model jas lab dibuat dengan bahan yang sama. Berikut ini penjelasannya untuk Anda simak:

  1. Material Jas Lab Sekali Pakai

Terdapat jas lab yang hanya sekali pakai. Material yang digunakan pada jas lab sekali pakai tidak disarankan dipakai untuk kegiatan yang berpotensi dengan api. Rekomendasinya dipakai oleh analis biologi atau klinis.

  1. Material Jas Lab dari Katun

Jas lab dengan material katun terdapat dua jenis yang dapat tahan api dan ada yang tidak tahan api. Jas lab katun yang tidak tahan api biasanya akan panas ketika dipakai oleh analis. Sedangkan untuk jas lab katun tahan api sudah pasti dilengkapi dengan material yang dapat berfungsi untuk menahan api.

Bagi Anda yang memerlukan jas lab, kini sudah tersedia toko jas laboratorium terdekat. Anda dapat memilih model jas lab sesuai dengan kebutuhan. Tentunya Sebagai seorang analis, pastikan ketika Anda bekerja memakai Jas Laboratorium agar lebih terlindungi.

Tags: jas lab, jas laboratorium, laboratorium, analis, cairan kimia, material, jas lab lengan panjang, jas lab lengan pendek, jas lab pendek, jaket lab, jas konsultasi, jas lab sekali pakai

Jenis Seragam Perawat

Secara umum, terdapat dua jenis seragam perawat, yang mungkin sudah sering Anda lihat di berbagai contoh seragam rumah sakit. Keduanya adalah berikut ini.

  1. Scrubsuits (seragam scrub). Meskipun awalnya lebih dikenal sebagai seragam operasi, seragam scrub ini sekarang makin banyak digunakan sebagai desain baju perawat laki-laki maupun perempuan. Bahkan, model baju dinas bidan rumah sakit untuk bidan yang akan masuk ruang operasi juga memiliki desain seragam scrub.

Jenis seragam ini terlihat sederhana dan umumnya punya berbagai jenis warna untuk membedakan tugas perawat satu dengan perawat lainnya. Desainnya yang sangat simpel serta pemilihan kain yang tepat membuat seragam scrub sangat mudah dicuci dan dirawat.

  1. Seragam perawat putih.  Meskipun seragam perawat putih sudah mulai digeser oleh seragam scrub, masih ada rumah sakit di Indonesia yang mewajibkan karyawannya untuk mengenakan seragam ini, seperti staf di laboratorium, pendaftaran, dan sebagainya, serta perawat di poli anak maupun poli gigi. Bahkan, rasanya seragam perawat putih ini masih jauh lebih identik dengan seragam perawat secara umum.

Apa Saja Jenis Kain yang Sesuai untuk Seragam Perawat?

Terlepas dari apa model seragam perawat yang dikenakan, baik itu model baju perawat lengan pajang maupun lengan pendek, berikut ini adalah beberapa jenis kain yang umum dipilih untuk membuat baju perawat, baju dokter, maupun perlengkapan medis lainnya. Karena itu, tak heran kalau akhirnya jenis-jenis kain ini dikenal sebagai kain medis.

  • Katun waterproof. Kain ini adalah jenis katun dengan lapisan anti air yang kuat, dan biasanya digunakan untuk baju perawat lengan panjang maupun lengan pendek hingga masker.
  • Kain TR adalah tetoron rayon, dan jenis ini juga memiliki lapisan anti air pada permukaannya. Penggunaan kain TRwaterproof juga populer sebagai kain medis, termasuk untuk model baju jaga perawat hingga bidan yang nyaman dipakai.
  • Rayon waterresistant.Jenis kain yang satu ini pun tak kalah populer digunakan sebagai bahan untuk membuat baju seragam tenaga kesehatan, termasuk model baju dinas bidan, perawat, maupun dokter, hingga untuk membuat masker.
  • Sedangkan kain yang satu ini merupakan kain poliester dengan laminasi berupa lapisan anti air agar tidak tembus air. Dibandingkan ketiga jenis kain di atas, kain laminatedwaterproof tidak cocok digunakan sebagai bahan baju seragam rumah sakit, dan biasanya dipilih sebagai kain sprei rumah sakit.

Nah, itulah serangkaian informasi mengenai baju perawat rumah sakit, cara memilih seragam yang tepat, jenis-jenisnya, hingga variasi jenis kain yang umum digunakan sebagai kain medis maupun bahan seragam perawat.

 

Baju Perawat Rumah Sakit

Baju Perawat Rumah Sakit: Memilih Jenis Seragam yang Tepat dan Kain Berkualitas

Di samping seragam dokter, baju perawat rumah sakit juga termasuk di dalam aturan dan tata tertib karyawan rumah sakit yang wajib ditepati. Meski demikian, terdapat berbagai jenis model baju seragam perawat yang digunakan di lapangan, dan masing-masing rupanya memiliki kegunaannya sendiri-sendiri.

Karena perawat bekerja di lingkungan yang rentan, perawat pun harus mengenakan pakaian yang sesuai dengan lingkungan kerja, sekaligus mencerminkan identitas profesinya. Di samping itu, tugas bidang perawat pun sangat beragam, yang pada akhirnya memunculkan berbagai jenis baju seragam perawat rumah sakit. Oleh karena itu, wajar jika pihak rumah sakit maupun fasilitas layanan kesehatan lainnya memiliki lebih dari satu jenis seragam dinas bagi perawat.

Pada ulasan berikut ini, Anda bisa temukan informasi mengenai baju seragam rumah sakit bagi perawat, cara memilih seragam perawat, serta jenis kain yang tepat untuk kebutuhan profesi yang satu ini. Selamat membaca!

 

Memilih Seragam Perawat Rumah Sakit yang Tepat

Dalam memilih seragam dan model baju dinas perawat yang sesuai, ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan berikut ini.

  1. Apa yang ditentukan oleh para petinggi pengelola rumah sakit. Biasanya, seperti apa seragam dan model baju perawat rumah sakit sudah diatur oleh pihak pengelola rumah sakit. Keputusan ini umumnya dibuat berdasarkan lingkungan rumah sakit. Bahkan, pandangan psikologis para pasien yang dilayani juga jadi pertimbangan penting. Pasalnya, pasien harus bisa menerima perawat yang akan melayani serta membantu selama tindakan medis. Di samping itu, banyak rumah sakit yang memiliki model baju dinas kesehatan mereka sendiri untuk menunjukkan identitas instansi, termasuk untuk seragam perawatnya.
  2. Apa posisi Anda sebagai perawat? Sering kali, jenis seragam perawat rumah sakit dibedakan berdasarkan posisi atau jabatan seorang perawat, yang bisa ditunjukkan lewat warna bajunya. Misal, warna hijau muda untuk perawat yang bertugas di bagian bedah, abu tua untuk perawat di bagian MRI, dan sebagainya. Dengan cara ini, karyawan hingga tenaga medis lainnya di rumah sakit pun bisa mengenali posisi seorang perawat sehingga tak butuh waktu lama untuk menemukan perawat yang bekerja di divisi atau bidang yang dibutuhkan.
  3. Pilih seragam Anda sendiri. Meskipun umum bagi rumah sakit maupun fasilitas layanan kesehatan yang mensyaratkan perawat untuk mengenakan seragam, ada pula yang membebaskan karyawan untuk memilih sendiri baju kerjanya. Apabila tempat kerja Anda kebetulan menerapkan kebijakan ini, bahkan meskipun kebijakan ini hanya berlaku untuk hari tertentu saja, sebaiknya Anda tetap diskusikan dengan atasan. Tujuannya adalah agar etika di tempat kerja tetap dijaga, termasuk dalam hal pemilihan baju kerja rumah sakit yang Anda kenakan.
  4. Lingkungan kerja dan kebijakan dresscode.Ingat lingkungan kerja Anda sebagai seorang perawat, di mana Anda akan berinteraksi dengan pasien yang memiliki karakteristik hingga masalah medis yang berbeda-beda. Sebagai seorang perawat, Anda perlu membuat pasien merasa aman dan tenang di dekat Anda, serta mampu memberikan kepercayaan mereka kepada Anda. Oleh karenanya, pertimbangkan faktor ini serta kebijakan dresscode untuk baju perawat rumah sakit yang profesional.
  5. Prioritaskan kebersihan. Sebagai tenaga medis yang bekerja di bidang kesehatan, apapun baju maupun baju dinas rumah sakit yang Anda kenakan harus mudah mendeteksi adanya kontaminasi pada baju maupun tubuh, serta mudah dibersihkan. Dengan begitu, Anda pun tahu kapan waktunya mengganti baju, mencucinya sampai benar-benar bersih, dan pastikan baju telah kering sebelum diseterika maupun dikenakan.
  6. Pertimbangkan kenyamanan. Mengingat profesi perawat mengharuskan Anda agar selalu siap, sigap, dan cepat tanggap, Oleh karena itu, untuk menunjang mobilitas Anda yang tinggi, pilihlah model baju seragam rumah sakit sebagai seragam Anda yang tidak akan membuat risih, yang malah bisa mengganggu konsentrasi Anda saat bekerja.
  7. Saku jadi nilai plus. Meskipun bukan kewajiban, adanya saku seperti yang terlihat pada berbagai contoh seragam perawat rumah sakit adalah nilai plus yang akan sangat bermanfaat bagi Anda. Dengan adanya saku, Anda pun bisa membawa beberapa perlengkapan penting dengan mudah di dalam saku baju Anda.