Jasa Konveksi Daster Batik
Konveksi Daster Batik – Apa itu batik sebenarnya? Kata batik dipungut dari kata “ambatik”, yakni kata “amba” yang berarti mencatat didalam bahasa jawa dan “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau menciptakan titik. Jadi, batik ialah menulis atau melukis titik. Secara umum, membatik ialah sebuah teknik menyangga warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam dipakai sebagai penahan guna mencegah supaya warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki. Batik adalah lukisan di atas kain yang dipakai sebagai bahan dasar penciptaan pakaian. Pada awalnya, batik melulu dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari sekian banyak motif dan masing-masing motif adalah simbol untuk pemakainya, laksana motif-motif parang dan kawung yang melulu boleh dikenakan oleh family kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.
Sejarah Perkembangan Batik
Ditinjau dari perkembangan, batik sudah mulai dikenal semenjak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada awalnya hanya diciptakan terbatas oleh kalangan keraton. Batik dikenakan oleh raja dan family serta pengikutnya. Oleh semua pengikutnya inilah lantas batik dibawa terbit keraton dan berkembang di masyarakat sampai saat ini. Berdasarkan sejarahnya, periode perkembangannya batik bisa dikelompokkan inilah ini :
Jaman Kerajaan Majapahit
Berdasarkan sejarah perkembangannya, batik sudah berkembang semenjak jaman Majapahit. Mojokerto adalah pusat kerajaan Majapahit dimana batik sudah dikenal pada ketika itu. Tulung Agung adalah kota di Jawa Timur yang pun tercatat dalam sejarah perbatikan. Pada masa-masa itu, Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak inginkan tunduk untuk Kerajaan Majapahit sampai terjadilah aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di dekat desa Kalangbret dan Tulung Agung sukses dikuasai oleh Majapahit. Kemudian tidak sedikit tentara yang bermukim di distrik Bonorowo (Tulung Agung) dengan membawa kebiasaan batik. Merekalah yang mengembangkan batik. Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung tidak sedikit dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Hal ini terjadi sebab pada masa-masa clash tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro, beberapa dari pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah unsur timur di wilayah Majan. Oleh sebab itu, karakteristik batik Kalangbret dari Mojokerto nyaris sama dengan batik Yogyakarta, yakni dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.
Peralatan Bagi Membatik
Peralatan guna membatik yang saya tulis ini ialah peralatan yang dipakai secara umum, jadi tidak memblokir kemungkinan andai ada sejumlah peralatan batik lainnya yang tidak disebutkan.
1. Sehelai kain putih
Pada mula kemunculannya, kain yang dipakai sebagai bahan batik ialah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal selama abad ke-19. kini ini kamu dapat dengan gampang mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat dipakai pun berbagai ragam, dari jenis kain mori hingga jenis sutera. Ukuran juga tidak mesti lebar, lumayan dengan ukuran kecil.
2. Canting
Canting bermanfaat semacam pena, yang dipenuhi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting berbagai ragam, dari yan berujun satu hingga sejumlah ujung. Canting yang memiliki sejumlah ujung bermanfaat untuk menciptakan titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu bermanfaat untuk menciptakan garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting tercipta dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai lokasi lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena lokasi keluarnya lilin malam.
3. Lilin malam dan Pemanas
Sebelum digunakan, lillin malam mesti dicairkan terlebih dahulu dengan teknik dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses penciptaan batik tulis bermanfaat untuk menyangga warna supaya tidak masuk ke dalam serat kain di unsur yang tidak dikehendaki. Sedangkan unsur yang bakal diwarnai tidak dipedulikan tidak ditutupi lilin.
4. Pewarna Batik.
pewarna batik yang dipakai setiap wilayah berbeda-beda. Pewarna itu berasal dari bahan-bahan yang ada di wilayah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan ialah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal dipakai pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu. Nah, demikianlah ulasan mengenai Konveksi Daster Batik Semoga tulisan ini dapat sedikit pengetahuan apa tersebut batik untuk kita semua. Dan tentunya pun semoga dapat bermanfaat.
Jika anda sedang membutuhkan seragam bisa langsung hubungi kontak CS kami di bawah ini :
No Telepon | : 021 – 7356891 |
Fax | : 021 – 7355533 |
: 0878-7570-9511 / 0877-8288-8730 / 0813-1545-6872 | |
: https://facebook.com/Rumahjahit.page/ | |
: sales.rumahjahit@gmail.com | |
Website | : www.rumahjahit.com |
: https://www.instagram.com/rumahjahit.id/ |
Atau bisa datang ke tempat kami : Jalan Ceger Raya No. 120 samping SDIP Baitul Maal, Pondok Aren, Tangerang Selatan.