Mengenal Ragam Baju Dinas yang Sering Dijumpai di Rumah Sakit
Setiap mengunjungi rumah sakit, ada kalanya anda akan terpukau dengan berbagai macam perangkat wajib yang para dokter dan perawat kenakan saat tengah bertugas. Pakaian-pakaian yang melekat pada diri seorang dokter dan perawat tersebut bernama baju dinas rumah sakit atau seragam medis. Tak hanya satu macam, ternyata banyak ragam pakaian yang para tenaga medis kenakan saat berada pada rumah sakit, lho. Punya nama dan fungsi yang berbeda-beda, berikut ini beberapa ulasannya.
1. Seragam scrub
Seragam scrub lebih akrab dengan sebutan seragam yang biasanya berguna untuk para tenaga medis yang berada pada ruang operasi. Biasanya para dokter bedah hingga bidan akan menggunakan seragam jenis ini untuk memulai operasi. Merupakan pakaian sanitasi, seragam ini biasanya terdiri dari atasan kerah v neck dan celana bahan longgar serta berwarna biru atau hijau.
Meskipun dulu khusus hanya tenaga medis yang pakai saat berada pada ruang operasi, kini pemakaiannya menjadi lebih fleksibel tak terbatas pada ruang operasi lagi dan para staf lain bisa pakai dengan catatan memiliki desain dan warna yang berbeda.
2. Seragam perawat
Umumnya berwarna putih, kini seragam perawat tersedia dalam berbagai model dan warna, lho tergantung penetapan dari tiap-tiap rumah sakit. Bagi kamu yang ingin mengenakan pakaian yang lebih tertutup, model baju perawat lengan panjang juga sudah banyak ditemukan, untuk bawahannya bisa mengenakan rok dan celana panjang bagi perawat laki-laki dan perempuan, menggunakan bahan yang berkaulitas tinggi yang pastinya mmebuat perawat nyaman dalam melakukan perkerjaanya.
3. Baju pasien
Bagi beberapa rumah sakit, baju pasien juga termasuk dalam baju dinas rumah sakit, lho. Hal ini berguna untuk memudahkan para tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan selain sebagai tanda identifikasi. Selain itu, baju ini juga desainnya terbikin dengan senyaman dan sesimple mungkin untuk pasien. tentunya seragam pasien memiliki desain dan warna yang berbeda sesuai rumah sakitnya.
4. Baju tindakan operasi
Setelah mengenakan seragam scrub saat menuju ruang operasi, saat melakukan prosedur operasinya pun para dokter bedah dan perawat akan melapisinya kembali dengan apron medis, masker, penutup kepala, sarung tangan, dan terusan operasi karena kondisi tenaga medis tersebut harus benar-benar steril tanpa adanya kontaminasi bakteri.
5. Jas dokter
Saat tengah bertugas atau berada di lingkungan rumah sakit, para dokter akan memakai jas yang identik dengan warna putih dan memiliki saku di kanan kirinya ini untuk melapisi pakaian yang mereka kenakan. Adapun para dokter biasanya memakai jas lengan panjang atau pendek, hal ini menunjukkan apakah sang dokter tersebut seorang dokter umum atau dokter spesialis.
Jika melihat lebih detail, secara umum baju dinas rumah sakit berfungsi untuk melindungi tubuh para tenaga medis dan pasien dari segala bentuk bahaya yang bisa saja karena adanya bakteri. Guna senantiasa menjaga kebersihannya, terdapat penyedia laundry yang digunakan oleh rumah sakit dalam menangani setiap seragam yang telah disediakan.
Demikian pembahasan mengenai seragam medis yang mungkin belum anda ketahui, Semoga bermanfaat!
anda pasti tidak asing lagi dengan yang namanya jas operasi, entah anda melihatnya secara langsung di rumah sakit ataupun di televisi dan film. Jas operasi sendiri berbeda dengan seragam perawat rumah sakit.
Jas operasi memiliki beberapa fungsi khusus, yang sengaja berdesain sedemikian rupa guna menunjang kinerja dari seorang dokter atau tenaga medis yang akan melakukan sebuah tindakan operasi.
Desain khusus tersebut mulai dari bentuk jas operasi itu sendiri, bahan, hingga warna yang terpilih. Semua itu ada maksud dan tujuan yang tidak hanya sekedar terpilih secara acak dan sembarangan.
Berikut beberapa fakta dari jas operasi yang mungkin belum anda ketahui.
1. Bahan
Jas operasi biasanya berbahan katun atau linen. Hal ini agar para dokter nyaman dan tidak merasa terganggu saat melakukan suatu tindakan operasi. Dasar kenyamanan terpilih karena untuk menunjang konsentrasi dari seorang dokter dalam melakukan tugasnya.
Jas bedahyang tidak nyaman dapat mengganggu kinerja dokter. Sebaliknya, jas bedah yang nyaman meningkatkan konsentrasi dokter dan mengurangi risiko kesalahan saat bedah.
Maka dari itu membutuhkan jas bedah yang berbahan katun atau linen yang tentunya nyaman agar seorang dokter dapat bergerak dengan nyaman serta leluasa dan tidak menganggu perkerjannya.
2. Bentuk Desain
Desain dari jas bedah memiliki maksud dan tujuan yang tidak kalah penting, selain bahan bentuk jas operasi sendiri desainnya khusus untuk membantu mobilitas dari dokter yang sedang melakukan perbedahan.
Desain yang terbuat dengan sederhana untuk mempermudah dan tidak mengganggu dokter dalam bergerak. Sehingga meminimalisir gangguan saaat menjalankan operasi.
3. Warna
Anda pasti pernah bertanya-tanya, mengapa jas bedah selalu berwarna hijau atau biru. Hal ini juga memiliki maksud dan tujuan, warna hijau atau biru terpilih sebagai warna jas operasi karena warna hijau mampu membantu penglihatan seorang dokter saat melakukan operasi.
Warna hijau mampu menyegarkan mata, sehingga mampu menekan dominasi warna merah dari darah dan organ tubuh. Dengan hal ini konsentrasi dan penghilahat dokter dalam menjalankan operasi akan semakin baik.
Lalu, mengapa jas operasi tidak berwarna putih? Alasannya adalah warna putih dianggap akan mengurangi kepekaan terhadap warna yang sama, dan juga, warna putih akan semakin mempertegas warna merah dari darah dan organ tubuh.
Fokus yang terlalu lama kepada warna merah dianggap dapat menyebabkan ilusi optik berwarna hijau pada permukaan yang berwarna putih, sehingga hal ini akan mengganggu kinerja seorang dokter.
Ilusi optik apabila menggunakan jas operasi berwarna putih akan muncul apabila seorang dokter mengalihkan pandangan dari bagian organ tubuh yang berwarna merah dari pasien kepada sesuatu yang berwarna putih.
Ilusi optik warna hijau ini akan muncul pada organ seorang pasien dengan latar warna putih. Hal ini terjadi karena semua spektrum warna dimiliki oleh warna putih termasuh merah dan hijau.
Jadi ini alasan mengapa jas operasi selalu berwarna hijau atau biru, warna warna ini tidak dipilih acak atau sembarangan, tentunya sudah diuji terlebih dahulu. Semoga bermanfaat!
Tentang Baju Pasien Operasi Yang Harus Anda Ketahui!
Ketika seseorang akan melakukan operasi, maka seseorang tersebut harus menggunakan baju pasien operasi. Ini adalah baju khusus yang umumnya digunakan oleh seseorang yang akan melakukan tindakan operasi. Adapun desain baju operasi untuk pasien, dan desain baju operasi untuk dokter, sedikit berbeda. Tapi yang pasti masih menggunakan warna yang sama, yaitu warna biru atau juga warna hijau.
Alasan menggunakan warna hijau atau biru
Jika umumnya baju dinas rumah sakit identik dengan warna putih, maka khusus untuk baju pasien operasi dan dokter operasi, berbeda. Seperti yang tertera selintas di atas, baju rumah sakit untuk operasi menggunakan warna hijau atau juga warna biru. Pastinya ada alasan khusus di baik penggunaan warna tersebut.
Ketika seorang dokter bedah, dan asistennya melakukan tindakan operasi. Sudah pasti, yang paling banyak terlihat adalah organ dalam manusia yang rata-rata mempunyai warna merah, baik itu merah tua, merah cerah, dan jenis merah lainnya. Warna hijau atau biru umumnya untuk membedakan warna yang ada.
Ketika seorang dokter, atau tenaga medis lainnya, berkutat dengan organ dalam yang berwarna merah, sedikit banyak membuat mereka memperoleh halusinasi. Alasannya cukup sederhana, karena sinyal warna merah, mampu memudar di dalam otak. Hal seperti ini juga mengakibatkan seseorang kurang peka terhadap warna merah dalam jangka waktu yang lama.
Reaksi yang terjadi adalah, seseorang jadi kurang peka, atau bahkan kurang jelas, dengan benda atau warna lain yang ada di sekitarnya. Bagi para tenaga medis, baik dokter bedah, perawat dan yang lainya, tentu saja hal seperti ini akan berakibat fatal. Karena tingkat kepekaan dan konsentrasi jadi berkurang.
Alasan Warna Hijau dan Warna Biru Terpakai
Ada beberapa alasan kenapa warna hijau atau warna biru yang terpilih sebagai warna untuk dokter yang akan melakukan operasi dan pasien operasi itu sendiri, yaitu :
Warna hijau, terutama pada abad ke-20, bertujuan untuk membantu penglihatan dokter dan tenaga medis lainnya, ketika operasi berlangsung. Warna hijau sendiri mampu memberikan kesan menyejukkan untuk mata.
Lalu kenapa tidak menggunakan warna putih, alasannya tidak jauh berbeda dengan warna merah itu sendiri. Lantaran, jas putih yang terpakai oleh dokter, lantaran terlalu sering menggunakan warna putih, membuat seorang dokter dan ahli medis lainya, juga jadi kurang peka terhadap warna yang ada.
Keunggulan lain dari warna hijau yang terpakai sebagai baju pasien ICU atau juga tenaga medis lainya, adalah mampu menetralkan warna merah.
Selain itu warna hijau sendiri juga akan memberikan ketenangan bagi siapa saja yang melihatnya, baik itu pasien, atau juga tim medis yang bertugas. Hal ini identik dengan filosofi dari warna hijau itu sendiri yang artinya memaknai alam, dan kesejukan pepohonan. Secara tidak langsung, hal seperti ini juga yang akan mempengaruhi mata. Bahkan ada beberapa orang yang beranggapan bahwa warna hijau juga mampu memberikan energi penyembuhan.
Rasa nyaman seperti ini tentunya sangat butuh, agar ketegangan pra operasi dapat terurai, dan bak pasien maupun tim dokter yang bekerja tidak merasa panik dan tegang.
Selain warna hijau, ada juga warna lain yang dapat terpakai, yaitu warna biru. Warna biru ini juga banyak di luar negeri, ketika seorang dokter atau tenaga medis lainya, akan atau sedang melakukan tindakan operasi. Warna yang satu ini melambangkan ketenangan dan juga tanggung jawab. Selain itu, warna yang satu ini juga memberi arti menyegarkan dan juga keramahan. Umumnya pakaian medis, terutama yang berhubungan dengan operasi menggunakan biru muda, yang mempunyai arti relaks, dan menenangkan, seperti ketika Anda melihat langit yang cerah. Tidak hanya itu warna biru juga memberikan energi yang menyegarkan.
Desain baju pasien operasi
Pada dasarnya, baju pasien rumah sakit, didesain sangat sederhana. ada bagian leher, di desain V-Neck atau juga roundneck. Ada yang didesain atasan bawahan, ada juga yang didesain dress, dengan bukaan belakang. Terutama baju untuk tindakan operasi, untuk pasien, umumnya berupa dress, dengan bukaan belakang, yang biasanya dilengkapi dengan tali. Tali ini yang nantinya memudahkan perawat untuk mengikat pakaian tersebut. ukuran sendiri biasanya allsize, artinya ukurannya sama dan tidak ada spesifikasi ukuran.
Alasannya tidak lain adalah untuk mempercepat tim medis yang bekerja ketika akan mengoperasi pasien. Selain itu, desain seperti ini juga terbilang praktis, dan tidak mengganggu kinerja dan aktivitas kerja para tim medis tersebut. Tidak hanya itu, desain seperti ini juga akan mempermudah pencucian dari pakaian itu sendiri.
Bahan baju pasien operasi
Lalu yang jadi pertanyaan berikutnya adalah, jenis bahan yang terpilih sebagai baju pasien operasi dan baju baju seragam perawat rumah sakit, apakah sama. Pada dasarnya bahan yang terpilih untuk membuat baju kerja perawat rumah sakit dan tim medis lainya kurang lebih sama. Syarat yang harus dimiliki adalah :
Bahan kain harus halus, tidak terasa panas ketika memakainya dan mampu menyerap keringat dengan baik. Selain itu bahan tersebut juga tidak boleh bersifat terlalu tipis.
Selain itu, bahan baju pasien rawat inap, perawat dan juga dokter harus mudah untuk mencucinya dan membersihkannya. Mengingat pakaian yang terpakai, rentan sekali kotor dan terkena kuman, bakteri dan yang lainnya.
Bahan medis juga sebaiknya pilih yang tidak mengkilap, dan tidak menerawang. Hal ini agar penglihatan pasien, tetap terjaga dengan baik, demikian pula dengan kenyamanan pasien, ketika menggunakan pakaian tersebut.
Anda tentu penasaran, akan jenis bahan yang akan digunakan untuk membuat baju operasi tersebut. antara lain :
Kain katun
Bahan yang pertama adalah bahan katun. Bahan katun yang akan digunakan tentunya bahan katun yang waterproof. Atau dengan kata lain, bahan katun yang mempunyai lapisan anti air yang kuat. Kain seperti ini, mampu mencegah seseorang menderita alergi, lantaran terbuat dari 100 serat alami, yang membuat seseorang terhindar dari resiko terkena iritasi kulit, sifatnya juga lembut dan elastis.
Kain seperti ini juga mampu menjaga suhu tubuh dengan baik, baik ketika cuaca sedang panas atau sedang dingin.
Bahan TRWaterproof
Bahan berikutnya adalah TR atau Tetoron Rayon. Bahan yang satu ini juga mempunyai lapisan anti air.
Bahan Rayon Water Resistant
Kain yang satu ini juga termasuk salah satu bahan yang mengandung lapisan anti air. Biasanya banyak digunakan untuk membuat beberapa macam pakaian medis dan juga masker penutup wajah.
Yang tidak banyak diketahui orang adalah, baju pasien operasi atau juga pakaian tim medis yang ada di ruang operasi, dikenal dengan nama Seragam Scrub atau juga ScrubSuits. Berbeda dengan baju perawat rumah sakit, dimana pakaian ini, termasuk jenis pakaian sanitasi, yang pastinya digunakan oleh staf medis operasi sebelum masuk ke ruang operasi.