Kurangi Dampak Negatif terhadap Lingkungan, Ini 5 Bahan Alternatif untuk Katun

bahan katun

Bahan katun telah lama dipercaya sebagai salah satu bahan utama dalam industri tekstil. Sifatnya yang lembut dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup baik membuat katun banyak digemari. Namun, meningkatnya kekhawatiran tentang isu sustainability dan dampak lingkungan dari produksi katun membuat banyak pihak akhirnya mencari berbagai alternatif bahan untuk menggantikan bahan katun. 

Berikut Rumah Jahit akan membahas beberapa bahan pakaian alternatif sebagai pengganti bahan katun dengan kualitas yang cukup serupa!

Alternatif Pengganti Bahan Katun

1. Hemp (Konop)

Konop merupakan serat alami yang tahan lama dan serbaguna. Bahan konop telah digunakan selama ribuan tahun untuk membuat tekstil. Konop menjadi  pengganti bahan katun yang populer karena kekuatan bahannya, sirkulasi udaranya yang baik, dan ketahanannya terhadap jamur dan lembab. 

Konop sendiri membutuhkan lebih sedikit air dan pestisida untuk tumbuh dibandingkan dengan katun. Hal ini menjadikan konop adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan untuk produksi kain. Selain itu, kain konop menjadi semakin lembut dengan setiap pencucian, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pakaian, sprei, dan aplikasi tekstil lainnya.

2. Bambu

Kain bambu terbuat dari pulp bambu. Bahan ini kian dikenal karena kelembutannya dan bersifat antibakteri. Bambu menjadi sumber daya terbarukan yang tumbuh dengan cepat dan membutuhkan air serta pestisida yang lebih sedikit. 

Kain bambu juga memiliki sifat hipoalergenik dan menyerap kelembaban dengan baik sehingga cukup ideal untuk dijadikan bahan pakaian, pakaian dalam, dan linen. Penting untuk memilih kain bambu yang melalui proses dengan metode ramah lingkungan untuk meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan.

3. Tencel (Lyocell)

Tencel atau terkenal sebagai lyocell merupakan jenis rayon yang terbuat dari pulp kayu dari pohon eukaliptus. Kain tencel bersifat halus dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Tencel juga biodegradable dan merupakan hasil produksi dalam proses loop tertutup yang meminimalkan limbah. Kain tencel umumnya menjadi material dalam pakaian, linen, dan tekstil rumah serta menawarkan alternatif berkelanjutan untuk katun tanpa mengorbankan kenyamanan atau kualitas pada pengguna.

4. Linen Organik

Bahan linen terbuat dari serat alami tanaman rami. Linen organik merupakan hasil produksi tanpa penggunaan pestisida atau pupuk sintetis sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan yang lebih baik daripada katun konvensional. Keunggulan lainnya adalah kain linen bersifat ringan, menyerap kelembaban dengan baik, dan cepat kering sehingga cocok menajdi bahan untuk membuat pakaian musim panas, handuk, dan tekstil rumah. Selain itu, linen menjadi lebih lembut dan nyaman dengan setiap pencucian menjadikannya alternatif yang baik untuk katun di penggunaan sehari-hari.

5. Campuran Konop-Katun

Campuran konop-katun menawarkan keunggulan terbaik dari kedua bahan, yakni kekuatan konop serta kelembutan dan kemampuan sirkulasi udara yang baik dari katun. Bahan ini umumnya menambahkan material dalam pakaian, denim, dan tekstil rumah sebagai alternatif berkelanjutan untuk katun konvensional tanpa mengorbankan kualitas atau kenyamanan.

Pentingnya Kenyamanan: Inovasi Material pada Seragam Medis di tangerang selatan

Seragam medis adalah bagian penting dari perlengkapan profesional dalam industri kesehatan. Mereka tidak hanya menjadi identitas visual bagi para tenaga kesehatan, tetapi juga berperan dalam perlindungan terhadap kontaminasi dan kenyamanan selama jam kerja yang panjang. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna, inovasi material pada seragam medis telah menjadi fokus utama dalam pengembangan produk baru. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya kenyamanan dalam seragam medis dan bagaimana inovasi material berperan dalam mencapai tujuan tersebut.

Inovasi Seragam Medis

  1. Kesenjangan antara Kinerja dan Kenyamanan

Sebelumnya, seragam medis cenderung terbatas pada bahan yang berkualitas tinggi untuk memastikan kinerja dan perlindungan terhadap kontaminasi. Namun, sering kali, bahan-bahan ini kurang memberikan kenyamanan bagi pengguna, terutama dalam lingkungan kesehatan yang sering kali panas dan lembap. Kesenjangan antara kinerja dan kenyamanan ini memicu permintaan akan inovasi material yang dapat menyediakan keduanya tanpa mengorbankan satu sama lain.

  1. Bahan Ringan dan Bernapas

Salah satu inovasi material yang signifikan dalam seragam medis adalah penggunaan bahan ringan dan bernapas. Bahan-bahan seperti katun, rayon, atau campuran poliester dengan teknologi bernapas membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mencegah keringat berlebih. Ini penting terutama bagi perawat dan dokter yang sering bergerak aktif dalam lingkungan kesehatan yang sibuk.

  1. Teknologi Anti-Bakteri dan Anti-Mikroba

Perlindungan terhadap kontaminasi merupakan aspek penting dari pakaian medis. Namun, penggunaan bahan yang dapat menahan pertumbuhan bakteri dan mikroba menjadi solusi yang lebih baik daripada bahan yang hanya bersifat tahan air atau anti-fluida. Teknologi anti-bakteri dan anti-mikroba membantu mencegah perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan infeksi kulit.

  1. Bahan Elastis dan Fleksibel

Untuk meningkatkan mobilitas dan kenyamanan, pakaian medis kini sering kali menggunakan bahan elastis dan fleksibel. Bahan-bahan seperti spandex atau elastane memberikan keleluasaan gerak yang lebih besar, memungkinkan perawat dan dokter untuk bergerak dengan lebih leluasa selama melakukan tugas-tugas medis mereka. Hal ini juga membantu mengurangi risiko terjadinya kelelahan otot dan ketegangan.

  1. Lapisan Pelindung Anti-Fluida

Sementara kenyamanan adalah faktor penting, pakaian medis juga harus tetap memberikan perlindungan terhadap kontaminasi cairan tubuh pasien. Inovasi material seperti lapisan pelindung anti-fluida memungkinkan pakaian medis untuk tetap kering dan bebas dari cairan tubuh seperti darah, lendir, atau urine. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna, tetapi juga mengurangi risiko kontaminasi silang dan infeksi nosokomial.

  1. Desain Ergonomis dan Penyesuaian yang Mudah

Pakaian medis dengan desain ergonomis dan kemampuan penyesuaian yang mudah menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan berbagai bentuk tubuh. Inovasi material dalam hal desain ergonomis memungkinkan seragam medis untuk mengikuti kontur tubuh dengan lebih baik, sementara fitur-fitur penyesuaian seperti tali pinggang elastis atau gesper samping memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan ukuran seragam sesuai dengan preferensi pribadi mereka.

  1. Lingkungan dan Kehijauan

Selain memperhatikan kenyamanan dan kinerja, inovasi material dalam seragam medis juga semakin memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Bahan-bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang atau menggunakan proses produksi yang lebih hemat energi menjadi pilihan yang semakin populer dalam pengembangan seragam medis baru.

Kesimpulan

Pentingnya kenyamanan dalam seragam medis tidak boleh diabaikan. Inovasi material telah membantu mengatasi kesenjangan antara kinerja dan kenyamanan, memberikan solusi yang memenuhi kebutuhan unik para perawat dan dokter dalam lingkungan kesehatan yang dinamis. Dengan penggunaan bahan yang ringan, bernapas, anti-bakteri, elastis, dan ramah lingkungan, pakaian medis dapat memberikan perlindungan yang optimal sambil menjaga kenyamanan pengguna.

Untuk informasi pemesanan Seragam Medis, silahkan hubungi nomor : 021 7356 891

Desain Seragam Medis yang Ramah Pengguna

Seragam medis tidak hanya sekadar pakaian kerja, mereka adalah alat yang membantu tenaga kesehatan menjalankan tugas mereka dengan efisien. Desain seragam medis yang ramah pengguna bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang fungsionalitas dan kenyamanan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya desain seragam medis yang memudahkan aktivitas tenaga kesehatan dan menciptakan lingkungan kerja yang efisien.

Desain Seragam Medis:

  1. Desain Ergonomis untuk Mobilitas Optimal

Desain seragam medis yang ramah pengguna pertama-tama harus memperhatikan aspek ergonomis. Para tenaga kesehatan sering kali harus bergerak dengan cepat dan melakukan berbagai gerakan yang kompleks. Seragam medis dengan desain ergonomis memungkinkan mobilitas optimal, meminimalkan hambatan gerakan, dan memastikan bahwa tenaga kesehatan dapat bergerak dengan leluasa tanpa terbatas oleh pakaian yang dipakai.

  1. Pilihan Bahan yang Nyaman dan Bernapas

Kenyamanan adalah faktor kunci dalam desain seragam medis yang ramah pengguna. Bahan ringan, nyaman, dan bernapas seperti katun, rayon, atau campuran poliester penting untuk kenyamanan tenaga kesehatan saat pemakaian jangka panjang.

  1. Varian Ukuran dan Potongan yang Sesuai

Setiap individu memiliki bentuk tubuh yang berbeda, dan oleh karena itu, desain seragam medis harus menyediakan varian ukuran dan potongan yang sesuai. Seragam dengan berbagai pilihan ukuran dan potongan memastikan bahwa setiap tenaga kesehatan dapat menemukan seragam yang pas dan nyaman. Hal ini tidak hanya menciptakan tampilan yang rapi, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan selama bekerja.

  1. Fungsionalitas Tambahan untuk Peralatan Medis

Dalam desain seragam medis yang ramah pengguna, perhatian terhadap fungsionalitas tambahan sangat penting. Beberapa tenaga kesehatan mungkin perlu membawa peralatan medis kecil atau alat komunikasi selama tugas mereka. Oleh karena itu, seragam medis dapat dirancang dengan kantong tambahan, loop untuk menggantung peralatan, atau kompartemen tersembunyi untuk memudahkan akses dan penyimpanan peralatan yang diperlukan.

  1. Desain Modis tanpa Mengorbankan Fungsionalitas

Meskipun fungsionalitas adalah prioritas utama, desain seragam medis yang ramah pengguna juga dapat mencakup elemen modis. Pilihan warna yang menarik, detail desain yang modern, atau aksen feminin pada seragam medis khusus untuk perawat wanita dapat meningkatkan penampilan tanpa mengorbankan fungsionalitas. Ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan meningkatkan citra profesional tenaga kesehatan.

  1. Kemudahan Perawatan dan Pemeliharaan

Desain seragam medis yang ramah pengguna juga mencakup kemudahan perawatan dan pemeliharaan. Seragam yang mudah dicuci, tahan lama, dan tidak memerlukan perawatan khusus memudahkan tenaga kesehatan dalam menjaga kebersihan dan penampilan seragam mereka. Ini juga mengurangi beban tugas pemeliharaan, memungkinkan mereka untuk fokus pada pelayanan kesehatan.

  1. Keselamatan dan Perlindungan

Selain faktor kenyamanan dan fungsionalitas, desain seragam medis yang ramah pengguna juga harus memperhatikan keselamatan dan perlindungan. Seragam dapat dirancang dengan elemen-elemen keamanan seperti bahan anti-bakteri atau anti-mikroba, yang membantu mengurangi risiko penularan infeksi di lingkungan kesehatan.

  1. Penggunaan Warna sebagai Identitas Tim atau Departemen

Penggunaan warna pada seragam medis tidak hanya menjadi elemen desain, tetapi juga dapat digunakan sebagai identitas tim atau departemen. Perbedaan warna seragam antar departemen memudahkan identifikasi peran, koordinasi tim, dan menciptakan kesatuan visual di lingkungan kesehatan.

Kesimpulan

Desain seragam medis yang ramah pengguna adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan mendukung kesehatan serta kesejahteraan tenaga kesehatan. Melalui kombinasi desain ergonomis, pemilihan bahan yang nyaman, varian ukuran dan potongan yang sesuai, fungsionalitas tambahan, desain modis, kemudahan perawatan, dan perhatian terhadap keselamatan, seragam medis dapat menjadi alat yang mendukung aktivitas sehari-hari para tenaga kesehatan. Dengan demikian, desain seragam medis yang ramah pengguna bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang memberikan dukungan dan kenyamanan optimal bagi para pahlawan kesehatan kita.

Demikian artikel tentang,”Desain Seragam Medis yang Ramah Pengguna: Memudahkan Aktivitas Tenaga Kesehatan”, semoga bermanfaat untuk anda sekalian. Untuk informasi pemesanan Konveksi Seragam Medis, silahkan hubungi nomor : 021 7356 891

Cara Merawat Pakaian yang Baik

Inilah Cara Merawat Pakaian yang Baik supaya Lebih Awet dan Terus Kelihatan Baru!

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperlihatkan bahwa sampah kain mencapai 2,8% dari 18 miliar ton/tahun. Jumlah itu makin bertambah. Supaya tidak cepat berakhir di tempat pembuangan, ada baiknya Anda mengetahui cara merawat pakaian yang baik.
Jenis-Jenis Pakaian
Setiap jenis pakaian memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Nah, supaya tetap awet, Anda harus mengetahui jenis-jenis pakaian yang Anda miliki terlebih dahulu.

1. Bahan Katun

Jenis bahan ini terasa dingin ketika Anda memakainya dan mudah menyerap keringat. Pakaian berbahan katun tetap terasa nyaman dipakai meski cuaca cukup panas. Biasanya yang termasuk bahan katun adalah kemeja, baju, dan pakaian impor lainnya.

2. Bahan Rayon Spandex

Pakaian berbahan rayon spandex mampu meredakan panas dan menyerap keringat, sehingga terasa adem saat memakainya. Bahannya juga tidak mudah berkerut dan cukup lembut. Jenis pakaiannya, antara lain gamis wanita, celana legging, dan pakaian olahraga

3. Bahan Sutra

Bahan ini dikenal memiliki kualitas yang tinggi karena terasa anggun dipakai. Bahannya pun terasa lembut, halus, mampu menyerap keringat dan tahan panas. Macam-macam pakaian yang berbahan sutra, misalnya dress wanita, jaket, blouse, dan mukena.

4. Bahan Wol

Meski memiliki ketahanan terhadap panas, bakteri, dan ngengat yang cukup baik, tetapi bikin repot karena mudah kotor. Karena bahannya tebal, cocok dipakai di tempat dingin. Pakaian yang berbahan jenis wol, antara lain jaket blazer, mantel wol, dan sweater.
Cara Merawat Pakaian yang Baik.

Tips merawat pakaian, mulai dari tahap mencuci, cara menjemur, hingga menyimpannya. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Pakaian Berbahan Katun

Pakai air dingin untuk mencucinya dan cukup rendam sebentar dengan air deterjen. Sebaiknya jemur di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung. Anda bisa atur suhu setrika ke cukup panas, lalu gantung di lemari.

2. Pakaian Berbahan Rayon Spandex

Cara mencuci pakaian yang benar untuk jenis rayon spandex adalah memisahkannya dengan jenis pakaian lain. Pisahkan juga warna polos dengan warna lainnya. Rendam dengan deterjen selama 20 menit. Kucek perlahan dengan tangan. Jemur di tempat yang teduh. Setelah itu, lipat dan simpan di lemari.

3. Pakaian Berbahan Sutra

Pisahkan dengan jenis bahan lainnya. Rendam dengan air dingin dan deterjen khusus. Kucek secara manual, lalu angin-anginkan. Jangan tunggu kering untuk menyetrikanya. Tips menyimpan baju sutra supaya awet adalah cukup gantung di lemari.

4. Pakaian Berbahan Wol

Pakaian bahan wol bisa pakai mesin cuci dengan air dingin dan deterjen cair ringan. Setelah dikeringkan, jemur di tempat teduh untuk menjaga warna dan kekuatan benang. Kemudian, lipat dan simpan di lemari.
Itulah beberapa cara merawat pakaian yang benar untuk berbagai macam pakaian berdasarkan jenis bahannya. Jika telaten dalam memelihara pakaian, pakaian Anda akan tampak terlihat baru terus. Jadi, Anda bisa lebih menghemat uang belanja.

Anda ingin Membeli Produk kami? yuk Cek di Tokopedia Rumahjahit

Atau Klik gambar Dibawah ini.

Tempat Pembuatan Toga Wisuda Berkualitas

Tempat Pembuatan Toga Wisuda

Upacara selebrasi kelulusan kuliah identik dengan pemakaian toga oleh seluruh mahasiswa. Setiap musim kelulusan tiba, tempat pembuatan toga wisuda ramai orderan dalam kuantitas besar.

Toga sendiri bukan hanya untuk wisuda saja, melainkan juga pada kegiatan lain yang bersifat formal. Apa saja jenis-jenis bahan beserta model toga yang umum? Simak selengkapnya berikut.

Mengenal Pakaian Toga

Kain toga adalah sebuah pakaian berbentuk jubah yang menutupi seluruh bagian dada, lengan panjang, bahu punggung dan menjulur hingga sekitaran lutut.

Kain tersebut jadi identitas bagi seseorang yang sedang atau baru saja merayakan kelulusan. Tak hanya untuk kelulusan kuliah, tapi sekarang toga bisa untuk siswa sekolahan bahkan PAUD.

Pakaian ini umumnya tak ada variasi ukuran, semua toga adalah all size.

Jenis Bahan Kain Toga

Baju resmi yang selalu terlihat elegan ini rupanya menggunakan berbagai pilihan bahan kain. Tak hanya satu jenis saja, suplayer seragam kantor punya beberapa pilihan seperti:

  1. Kain Satin

Kain satin adalah salah satu jenis kain terpopuler di dunia tekstil. Jenis ini paling sebagai bahan pakaian untuk acara-acara formal karena bisa memberikan tampilan baju yang elegan dan mewah.

Ciri khasnya yakni permukaan licin dan mengkilap mirip kain sutra, tapi dari serat berbeda. Kain ini sangat lembut, dan lebih ‘jatuh’. Satin biasanya untuk pembuatan toga, jaket baseball, kemeja, gaun, dasi, dan masih banyak lagi.

  1. Kain Bestway

New best way airmaxx atau kain bestway merupakan bahan kain yang dibuat melalui teknik tenun khusus menggunakan mesin airjet untuk membuat pakaian kerja. Kain jenis ini kerap dimanfaatkan para desainer untuk seragam kerja, pakaian dinas, dan lainnya.

Karakteristik kain ini yakni trendy, lembut, sejuk sehingga pemakainya bisa merasa nyaman saat mengenakannya. Tak heran jika kain tersebut jadi pilihan terbaik untuk bahan pembuatan baju.

Tempat pembuatan toga wisuda sering menggunakan bahan bestway.

  1. Kain Beludru

Siapa yang tak tahu dengan mewah, elegan dan kerennya baju berbahan beludru ini? Kain satu ini paling sering digunakan sebagai bahan gaun mewah, jaket, sepatu untuk memberikan kesan mahal.

Kain velvet ini dibuat melalui proses tenun rafting yang memiliki struktur rata dan sangatlah halus. Ketika telah jadi, kain ini tampak berkilau dan lembut.

Terbuat dari rayon, sutera, atau nylon, bahan bulu ini memang sangatlah bagus sehingga butuh perawatan ekstra terutama saat mencucinya.

Beludru juga kerap sebagai bahan kain toga, dan pastinya harganya pun lebih mahal.

Itulah pengertian dan jenis-jenis kain toga yang biasa dipakai tempat pembuatan toga wisuda. Semoga bermanfaat.

Ukuran toga S1

Mengenal Jenis Kain dan Ukuran Toga S1

Ukuran toga

Toga merupakan jenis pakaian yang biasanya digunakan untuk acara seremonial yang penting, seperti acara wisuda, baik itu wisuda sekolah ataupun kuliah. ada dua hal yang bagus dan nyaman saat dipakai yaitu jenis kain dan ukuran toga yang digunakan. Artikel ini akan menjelaskan mengenai jenis-jenis kain yang biasa digunakan untuk membuat toga wisuda beserta ukuran toga S1.

Jenis Kain Toga Wisuda

  1. Kain Beludru

Kain beludru merupakan kain yang memiliki tekstur rata dan halus dengan permukaan kain yang lembut dan juga berkilau. Bahan dasar dari pembuatan kain beludru adalah bahan sutra, rayon, ataupun nilon.

  1. Kain Satin

Kain satin merupakan kain yang memiliki tekstur permukaan kain mengkilap dan terasa licin saat dipegang. Tekstur licin dan mengkilap tersebut kemudian menjadikan kain satin akan menimbulkan efek anggun dan mewah bagi para pemakainya, sehingga tidak heran kain satin direkomendasikan sebagai bahan pembuatan toga wisuda.

  1. Kain Tessa

Kaiin tessaa merupakan kain yang memiliki karakteristik berupa tekstur halus, tebal, dan tidak mudah kusut. Selain itu, kain tessa juga kerap kali digunakan sebagai bahan untuk membuat jas laboratorium.

Ukuran Toga S1

  1. Ukuran S
  • Lebar bahu : 46 cm
  • Panjang lengan : 48 cm
  • Lingkar badan : 134 cm
  • Panjang toga : 97 cm
  1. Ukuran M
  • Lebar bahu : 47 cm
  • Panjang lengan : 50 cm
  • Lingkar badan : 136 cm
  • Panjang toga : 100 cm
  1. Ukuran L
  • Lebar bahu : 50 cm
  • Panjang lengan : 53 cm
  • Lingkar badan : 140 cm
  • Panjang toga : 104 cm
  1. Ukuran XL
  • Lebar bahu : 53 cm
  • Panjang lengan : 57 cm
  • Lingkar badan : 142 cm
  • Panjang toga : 108 cm
  1. Ukuran XXL
  • Lebar bahu : 64 cm
  • Panjang lengan : 62 cm
  • Lingkar badan : 196 cm
  • Panjang toga : 127 cm
  1. Ukuran XXXL
  • Lebar bahu : 67 cm
  • Panjang lengan : 62 cm
  • Lingkar badan : 204 cm
  • Panjang toga : 132 cm

Tags : toga, toga wisuda, wisuda, toga S1, ukuran toga, kain toga, jubah wisuda

Model Baju Dinas Bidan Rumah Sakit

Hal Yang Wajib Diperhatikan Sebelum Membuat Model Baju Dinas Bidan Rumah Sakit

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang yang bekerja di suatu instansi biasanya menggunakan seragam tertentu. Hal tersebut sudah menjadi kewajiban instansi. Selain untuk kerapian, seragam juga sebagai identitas diri dan instansi tersebut. Begitu juga dengan bidan yang bekerja di rumah sakit. Anda tentu memakai seragam khusus dan hal tersebut wajib dipatuhi. Berkaitan dengan hal itu, berikut beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebelum memilih bahan kain yang bagus untuk dibuat model baju dinas bidan rumah sakit

Model Baju Dinas Rumah Sakit

Mengetahui Jenis Kain

Aktivitas tenaga medis tentu tidak sama dengan pekerjaan pada umumnya. Untuk itu, sebelum membuat baju dinas sebaiknya anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis kain. Pilihlah bahan yang bagus, mudah menyerap keringat, tidak tipis, dan tidak berat sehingga dapat menunjang aktifitas anda dalam bekerja.

Tekstur Permukaan Kain

Pada umumnya, kain medis cenderung tidak mengkilap dan tidak menerawang. Banyak jenis kain yang demikian dengan kualitas yang lebih baik. Biasanya yang memiliki serat kain rapat sehingga jatuhnya bagus saat memakainya. Maka dari itu, anda harus pandai memilih jenis kain yang seperti ini.

Warna Kain

Untuk membuat model baju dinas bidan rumah sakit biasanya menggunakan  warna yang tidak mencolok. Dulunya, warna pakaian medis yaitu warna putih yang merupakan lambang kebersihan. Model baju dinas putih ini kemudian diperbaharui pada abad ke-20, pakaian medis mulai dibuat dengan warna hijau. Alasannya karena dapat membuat mata dokter bisa melihat lebih baik, utamanya saat berada di ruang operasi. Selain hijau, warna lainnya yaitu biru. Warna biru ini bertujuan untuk merefresh mata dokter dari sesuatu yang berwarna merah, misal darah.

Harga Kain

Utamakan untuk memilih kualitas sekalipun harganya tinggi. Anda bisa melakukan banding antar toko satu dan yang lainnya. Tidak hanya itu, untuk keperluan medis sebaiknya juga memilih bahan yang waterproof agar tidak tembus air juga zat lainnya. Istilah waterproof ini adalah untuk mendeskripsikan bahan kain yang kedap air jika di dunia konveksi atau industri garmen.

Bahan Kain Medis

Berikut adalah beberapa rekomendasi kain untuk seragam medis. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk anda dalam memilih.
• Kain katun (Waterproof) – Memiliki lapisan anti air yang kuat. Selain untuk pakaian medis, biasanya juga untuk bahan masker.
• Kain TR waterproof – Kain TR (Tetoron rayon) yang waterproof merupakan jenis kain yang dapat anda gunakan untuk baju medis. Selain aman, baju dengan bahan ini juga nyaman saat memakainya.
• Kain polyester waterproof
• Kain rayon anti air – Memiliki daya serap keringat tinggi, tekstur kain halus, tidak mudah kusut dan memiliki kilau alami yang tinggi.
Itulah beberapa jenis kain yang dapat dipilih untuk model baju dinas bidan rumah sakit. Selain jenis kain, anda juga dapat memperhatikan hal-hal lain yang sudah disebutkan di atas. Demikian pembahasan mengenai pembuatan model baju bidan yang perlu anda ketahui, Semoga bermanfaat!

Model Baju Dinas Perawat Dan Bidan

Bahan Kain Tenaga Kesehatan yang Sesuai untuk Model Baju Dinas Perawat dan Bidan

Ada beragam model baju dinas perawat dan bidan yang dapat dijadikan rekomendasi. Hal yang paling perlu amda perhatikan adalah bahan kain seragam perawat dan bidan. Pasalnya kedua profesi tersebut merupakan pekerjaan yang berat, apalagi seragam terpakainya saat harus konsentrasi dalam tindakan pada pasien. Berikut tips cara memilih bahan kain untuk seragam perawat dan bidan.

 

Seragam Dinas Perawat

Tips Memilih Bahan Kain untuk Perawat dan Bidan

Ada beragam jenis klasifikasi bahan kain yang perlu anda perhatikan ketika memilih bakal kain untuk seragam perawat dan bidan.
Kenyamanan merupakan hal yang paling utama yang perlu anda pertimbangkan dalam pembuatan baju dinas bidan maupun baju dinas perawat modern. Pastikan untuk memilih bahan yang sesuai dan nyaman. Bahan yang nyaman saat memakainya seperti mampu menyerap keringat, tidak terlalu tipis. Hindari memilih kain yang terlalu mengkilap sehingga tidak menerawang.

Pemilihan bahan untuk baju seragam rumah sakit juga diperlukan ketelitian. Kain dengan serat lebih padat bisa menjadi pilihan yang bagus untuk pembuatan seragam. Jangan lupa untuk memperhatikan warna kain yang akan menggunakannya. Dunia medis kerap kali menggunakan warna lembut sebagai baju kerja rumah sakit, mulai dari seragam perawat, dokter hingga pasien.
Warna lembut yang terpilih seperti warna pastel dengan kreasi yang lebih menarik. Kain adalah produk yang hasil dari tenunan benang, baik benang yang berasal dari serat alam maupun serat sintetis atau bahkan campuran keduanya. Hasil kainnya tentu saja tidak semuanya sama tergantung benang yang anda pakai.

Harga Bahan Kain

Harga bahan kain memang tidak murah apalagi kualitasnya bagus. Meskipun demikian anda bisa menggunakan bahan kualitas terbaik dengan harga lebih terjangkau jika membelinya dalam porsi banyak. Ketika pandemi seperti ini maka pilihan bahan kain yang tepat adalah jenis waterproof sehingga perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain tidak ikut terinfeksi virus berbahaya tersebut.
Apabila telah menemukan bahan yang tepat maka gunakan desain pakaian yang sesuai sehingga tetap terkesan modis dan profesional. Selanjutnya pihak jasa konveksi akan memproduksi pakaian seragam tersebut sesuai desain model baju dinas perawat dan bidan yang anda inginkan. Pastikan harganya sesuai dengan budget.

Jenis Bahan Kain untuk Perawat dan Bidan

1. Kain Medis Katun waterproof

Jenis kain yang satu ini merupakan kain tahan air sehingga cocok untuk tim medis di masa pandemi, memiliki 100% serat alami yang dapat mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena permukaan lembut. Dunia medis menggunakan kain ini sebagai pakaian medis maupun masker sehingga lebih aman dari serangan virus apapun. Selain itu kain ini manfaat sebagai bahan kain yang aman karena beberapa alasan. Kain medis katun dapat mencegah terjadinya alergi karena bahannya sangat aman bahkan bagi orang berkulit sensitif.
Suhu tubuh juga dapat terjaga dengan baik agar tetap hangat ketika musim dingin. Sifat kain ini juga anti lembab dan anti bakteri sehingga bermanfaat dalam pencegahan pertumbuhan bakteri meskipun beraktifitas seharian.

2. Kain Medis TR Waterproof

Kain medis tetoron rayon yang sifatnya anti air ini juga banyak yang pakai sebagai bahan kain untuk model baju kerja perawat dan bidan. Penggunaan kain jenis ini juga digunakan untuk pakaian seragam perawat dan bidan karena cukup aman dan nyaman ketika dikenakan.

3. Kain Medis Rayon Water Resistant

Jenis kain ini juga tahan air dengan lapisan anti air yang banyak untuk pakaian medis maupun masker penutup wajah. Kain rayon ini juga terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa sehingga sering tersebut sebagai kain serat semisintetis. Karakter kain rayon yang paling khas adalah memiliki daya serap yang tinggi seperti kain katun.
Tekstur permukaan kainnya halus dan lembut ketika menyentuh kulit sehingga nyaman dikenakan. Kain ini juga mudah diwarnai karena mudah menyerap zat pewarna. Kilauan yang dihasilkan alami, permukaan kainnya juga tidak kusut.

Ketentuan Berpakaian Dalam Dunia Medis

Kain medis dapat digunakan sebagai seragam tenaga kesehatan, baik perawat maupun bidan. Seragam perawat memiliki ketentuan yang harus dipertimbangkan.
1. Bagi perawat pria, setelan baju seragam putih dengan bawahan putih dengan lengan pendek. Apabila instansi memilih warna biru atau hijau maka pastikan warnanya seragam baju serta celana.
2. Bagi perawat wanita, setelan baju juga harus senada dengan lengan pendek maupun panjang sesuai pilihan.
3. Pada kemeja yang digunakan perawat pria harus memiliki saku di bagian dada, sementara perawat wanita terdapat dua saku di bagian bawah baju.
4. Ada berbagai model baju dinas perawat seperti desain dress hingga lutut dengan kerah rebah. Begitu pula dengan bidan yang memiliki desain model baju dinas bidan terbaru.
Selain baju perawat, bahan kain medis di atas juga berfungsi untuk seragam scrub. Seragam jenis ini sebagai seragam para staff ruang operasi yang dokter bedah pakai, bidan maupun perawat. Desainnya sederhana dengan ukuran dan warna beragam sesuai instansi. Naah, Itulah informasi singkat mengenai beragam model baju dinas perawat dan bidan serta kain, Semoga bermanfaat!

Model Baju Dinas Putih

Alasan Model Baju Dinas Putih Lebih Sering Digunakan Sebagai Seragam Rumah Sakit

Model baju dinas putih  Pada umumnya banyak rumah sakit yang sering menggunakan seragam dinas berwarna putih, terutama bagi para perawat. Walaupun sekarang sudah banyak pilihan warna yang lebih variasi, namun baju warna putih tetap menjadi pilihan utama. Mengenakan seragam rumah sakit ini tentunya memiliki fungsi untuk mempermudah pasien membedakan antara perawat maupun dokter dan petugas lainnya.

Seragam Dinas Perawat
Kemudian adanya seragam juga mwnjadikan identitas maupun tanggung jawab terhadap tugasnya. Contohnya petugas laboratorium yang menggunakan jas lab lengan pendek yang memudahkan untuk dikenal maupun menanyakan informasi sesuai seragam yang ia kenakan tersebut.

Jenis-Jenis Seragam Rumah Sakit

1. Seragam Perawat

Seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan dunia fashion, model baju dinas putih perawat ini semakin maju, bahkan model dengan penggunaan topi putih ini sudah jarang terlihat. Bahkan kala itu, seragam perawat, dokter maupun staf ini hanya menggunakan mantel dokter dan hanya dibedakan berdasarkan aksesoris maupun nametags.
Walaupun memiliki banyak perubahan, baju perawat rumah sakit ini tetap mempertahankan warna putih sebagai warna seragam perawat. Namun, apa sajakah alasan seragam perawat sering berwarna putih ? Mungkin anda sering menebak maupun bertanya-tanya, nah berikut terdapat beberapa penjelasan seragam perawat yang sering menggunakan warna putih.
Seragam perawat dengan warna putih ini melambangkan kebersihan, baik kebersihan secara fisik maupun kebersihan dari jiwa seorang perawat. Maka dari itu, perawat semoga selalu menjaga kebersihan terhadap ia sendiri dan juga selalu menanamkan kepribadian yang bersih, sehat agar terhindar dari berbagai penyakit maupun kuman.

 Sebagai Simbol Ketenangan

Model baju seragam rumah sakit berwarna putih ini ibarat simbol ketenangan dalam jiwa dan selalu berpikir positif. Sehingga perawat ini akan selalu ingat agar tetap tenang, walaupun dalam keadaan yang genting terutama saat terdapat pasien yang kritis. Sehingga ketenangan ini sangat perlu dalam menjalankan pekerjaannya. Bayangkan saja ketika perawat panik dalam menangani pasien, pasien akan ikut panik dan membuat menurunya kesehatan atau kepercayaan pasien untuk sembuh.

Melambangkan Kesucian

Putih juga melambangkan sebuah kesucian dan kemuliaan, yang sebanding dengan sifat yang lembut maupun penuh kasih. Walaupun memiliki sifat yang lembut, itu semua terdapat adanya kekuatan yang tangguh dalam menghadapi segala kondisi maupun situasi yang tak terduga. Sehingga mampu mengambil suatu keputusan untuk mengatasi segala situasi tersebut.
Model baju dinas putih pada perawat yang sering digunakan ini ada yang berupa atasan berlengan panjang maupun pendek yang biasa dipadukan dengan celana panjang kain. Biasanya model seragam ini digunakan bagi perawat pria maupun wanita. Terdapat juga model terusan dengan seragam sepanjang lutut.
Namun tetap, model baju perawat rumah sakit ini masih banyak menggunakan model dress lengkap dengan cap atau topi yang berada pada atas kepala perawat.

2. Jas Dokter

Warna putih ini pada seragam yang digunakan ini tidak hanya digunakan oleh perawat, namun dokter juga mengenakan jas berwarna putih yang digunakan sebagai seragam sekunder. Jas ini biasanya terpakai oleh dokter saat berada di lingkungan rumah sakit maupun melakukan praktik sendiri.
Dokter biasanya melapisi pakaiannya dengan menggunakan jas putih, dengan ciri khas terdapat saku pada bagian kiri dan kanan. Jas yang biasa dokter kenakan ini memiliki lengan panjang dan ada pula jas yang memiliki lengan pendek. Biasanya perbedaan lengan pada jas ini menunjukkan bahwa dokter tersebut dokter spesialis maupun dokter umum. Contohnya pada dokter bidan yang memiliki model baju dinas bidan rumah sakit yang masuk ke dalam dokter spesialis.

3. Seragam Laboratorium

Seragam laboratorium ini biasanya juga dikenakan bagi perawat maupun petugas yang bertanggung jawab atas kegiatan penelitian pada laboratorium. Biasanya tugas perawat pada laboratorium ini menganalisis penyakit pasien, baik menggunakan sampel darah maupun yang lainnya. Biasanya juga menggunakan jas lab lengan panjang maupun lengan pendek yang berfungsi menhindari dari kotoran selama penilitian.

4. Seragam APD Khusus

Seragam yang khusus sebagai alat pelindung diri (APD) ini juga biasanya berwarna putih, yang biasanya agar menjaga diri dari virus yang berbahaya. Contoh kasusnya pada periode terakhir ini yaitu pada masa pandemi covid-19.
Sehingga para perawat memerlukan pakaian khusus agar terhindar dari penularan virus saat menangani pasien. Selain itu, seragam ini biasanya lengkap dengan adanya face shield, hazmat, masker medis, google glass, sepatu boat, sarung tangan medis maupun peralatan pendukung lainnya.

5. Seragam Scrub

Jenis seragam ini biasanya perawat gunakan, dokter bedah maupun dokter bidan ini seragam scrub yang berguna saat memasuki ruang operasi. Seragam scrub ini biasanya memiliki lengan yang lebih pendek dengan bentuk kerah yaitu round neck maupun v-neck lengkap dengan celana bawahan dengan bahan yang longgar.
Desain seragam yang simpel dan sederhana ini memudahkan saat pencucian sehingga meminimalkan adanya kontaminasi. Biasanya warna seragam scrub ini cenderung memiliki warna biru terang maupun hijau terang.
Seragam dinas ini memang sering terpakai dalam kegiatan sehari-hari, sehingga agar lebih tahan lama perlunya bahan kain yang berkualitas. Sehingga bisa mempertimbangkan saat memilih seragam dinas maupun model baju hamil kerja perawat yang cocok.

1. Kain Katun Waterproof

Jenis katun ini memiliki lapisan anti air yang kuat untuk pakaian medis maupun masker. Bahkan kain ini juga sangat cocok untuk orang yang memiliki sensitif kulit yang tinggi, karena sifatnya yang lembut dan elastis, karena terbuat dari 100% serat alami.
Kain ini juga mampu untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat yang memiliki sifat anti lembab dan anti bakteri yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri. Walaupun memakainya dalam beraktivitas selama seharian. Selain itu juga mencegah adanya penyakit kulit, karena produksi keringat yang meningkat.

2. Kain Medis TR Waterproof

Kain TR ini juga memiliki lapisan anti air yang juga digunakan sebagai pakaian medis yang aman namun tetap nyaman. Selain itu juga bisa digunakan untuk keperluan medis lainnya.

3. Kain Medis Rayon Water Resistant

Jenis kain ini terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa yang juga memiliki lapisan anti air. Jenis rayon ini juga biasa disebut dengan serat semisintetis, karena tidak termasuk serat sintetis ataupun serat alami. Serat rayon sendiri mengandung unsur kimia karbon, oksigen dan hidrogen. Kain ini juga sudah banyak terpakai untuk membuat pakaian medis maupun penutup muka.
Kain rayon ini memiliki tekstur dan permukaan kain yang halus dan lembut, bahkan juga memiliki daya serap keringat yang tinggi. Warna kain rayon ini umumnya lebih cerah, cenderung licin yang menyerupai sutra sehingga tidak mudah kusut.
Walaupun memang kain rayon ini dikenal mudah terbakar apabila dibandingkan kain linen maupun kain katun. Kain ini juga bisa menjadi pilihan untuk membuat model baju dinas putih bagi perawat maupun jas dokter yang akan nyaman saat digunakan.

Demikian pembahasan mengenai model baju dinas perawat yang harus anda ketahui, Semoga bermanfaat!

Model Baju Kerja Perawat

Inilah Model Baju Kerja Perawat yang Perlu Anda Ketahui

Sama halnya dengan instansi pada umumnya, rumah sakit sebagai instansi kesehatan juga menetapkan seragam profesi bagi setiap karyawan baik itu dokter, bidan, perawat, maupun profesi medis yang lainnya. Model baju kerja perawat dan bidan biasanya diidentikan dengan warna putih namun seiring perkembangan zaman, model baju dinas oerawat memiliki model dan desain yang kekinian.

Seragam Dinas Perawat

Jenis kain untuk baju perawat

Pada setiap tindakan medis yang melakukannya terhadap pasien memiliki jenis seragamnya masing-masing. Hal inilah yang membuat beragamnya bahan kain yang konfeksi pakai untuk membuat seragam medis terutama yang perawat pakai. Kain yang biasanya untuk membuat seragam perawat biasanya terbuat dari kain yang tebal dan bisa menyerap keringat dengan baik, bahan yang biasanya berupa bahan tahan air atau waterproof untuk menghindari masuknya zat berbahaya dari luar.

• Kain katun waterproof

Dalam penggunaannya sebagai baju kerja medis, kain katun waterproof ini memiliki lapisan anti air yang cukup kuat sehingga sering yang menggunakannya sebagai bahan untuk membuat baju perawat dan juga masker. Terlebih kain ini memiliki sifat elastis, lembut, anti bakteri, dan anti lembab, sehingga cocok menggunakannya untuk beraktivitas seharian tanpa takut terjadi iritasi pada kulit tanpa takut terkena kotoran.

• Kain TR waterproof

Pada permukaan kain TR atau tetoron rayon waterproof ini juga mempunyai lapisan anti air sehingga banyak yang menggunakannya untuk membuat seragam perawat yang nyaman setiap hari tanpa takut akan kotor.

• Kain rayon anti air

Bahan anti air lainnya yang biasanya untuk membuat seragam perawat adalah kain rayon anti air. Jenis kain ini mampu menyerap keringat dengan baik dan memiliki tekstur kain yang lembut sehingga sangat nyaman untuk digunakan beraktivitas sehari penuh.

Model baju kerja perawat

Baju perawat pembuatannya dengan desain sederhana dan tidak bercorak atau polos, biasanya berwarna putih. Apa sih bedanya model baju untuk perawat pria dan wanita?
Model baju untuk perawat pria memiliki lengan pendek dan terdapat saku di bagian dada. Perawat wanita memiliki opsi lengan pendek atau panjang, dua saku bawah, dan penyesuaian hijab.

Nah itulah model baju kerja perawat yang perlu Anda ketahui beserta bahan kain yang digunakan untuk membuatnya. Pastikan anda mengetahui ini supaya tidak salah saat memesan seragam perawat di konfeksi. Kunjungi www.rumahjahit.com untuk pemesanan seragam dengan berbagai model dan kain yang berkualitas. Semoga bermanfaat!